Sondag 10 Maart 2013

Sejarah Batak Mandailing


Asal - Usul Batak Mandailing
     Mengetahui asal usul mandailing, maka kita harus ke masa lalu. Asal usul mandailing dan sejarah mandailing natal harus ditulis berdasarkan data empiris. Asal usul mandailingtidak hanya dicatat berdasar penuturan cerita rakyat.
     Baiklah, cerita rakyat dibutuhkan sebagai pelengkap data empiris tadi, tetapi bingkai penulisan sejarah asal usul mandailing tetap harus dengan bingkai yang realistis, logis dan sistematis. Sejarah mandailing harus dibebaskan dari sentuhan subjektif, seperti fanatisme keyakinan,dan fatalisme silsilah Raja Batak.
     Jika kita sudah menyimpulkan suatu hal, “asal usul mandailing dari batak toba”. Maka kita telah berhenti untuk berfikir dan menggali pertanyaan: dari mana asal usul mandailing? Dengan vonis, “asal usul mandailing adalah dari batak toba” kita telah membunuh sejarah asal usul mandailing. Siapa yang tahu pasti asal usul mandailing dari batak toba kecuali nenek moyang mandailing itu sendiri. Dan sayangnya mereka yang telah pergi tidak menitipkan surat wasiat dan catatan yang bisa dimengerti dan jelas mereka berasal dari mana. Jadi seseorang yang hidup di zaman ini tidak punya hak memvonis asal usul mandailing dari batak toba atau tidak. Istilah mandailingnya: “Dont punish if you dont know”.
     Bagaimana cara mengetahui pasti asal usul mandailing dari mana, adalah menggunakan metode ilmiah, penggalian penggalian situs dan pemetaan daerah perkampungan masa lalu. Dengan cara ini kita bisa meraba asal usul mandailing dari toba atau bukan, selanjutnya jika fakta memungkinkan kita bisa menyimpulkan asal usul mandailing dari daerah mana, baru kita bisa mencatatnya dalam sejarah yang baku.
Hanya dengan cara ini asal usul mandailing bisa disingkap, jadi tidak pantas hanya karena seseorang berasal dari batak toba dan punya catatan silsilah (tarombo) menggeneralisir, “asal mandailing dari batak toba”, sebaliknya, sesorang yang merasa tidak punya pertalian darah mengatakan, “asal usul mandailing adalah dari vietnam”. Jadi mari berfikir logis bahwa asal usul mandailing adalah fakta yang terpisah dari kesimpulan siapapun.
     Seseorang boleh berpendapat, tentunya berdasarkan logika yang jernih, tentang asal usul mandailing. Sangat bagus membuat diskursus, tesa anti tesa dan sintesa. Ungkapkanlah data dan fakta serta logika, tentu saja akan memperkaya khasanah perbendaharaan asal usul mandailing. Dengan suatu kesadaran, bahwa mandailing bukan milik seseorang, sebaliknya mandailing memiliki orang mandailing.
     Seperti kesimpulan saya, asal usul mandailing tidak dari batak toba. Seseorang boleh setuju atau tidak. Mari kita berdiskusi dan seperti tadi, ungkapkan fakta yang anda punya.
     Asal usul mandailing tidak dari batak toba karena tidak mungkin Raja Batak atau siapapun nenek moyang orang batak tiba tiba muncul dari perut bumi atau jatuh dari langit di suatu tempat di tanah toba, lalu beranak pinak menjadi suku batak.
     Saya banyak mendengar “lelucon” bahwa pada jaman dahulu kala hiduplah seorang Ompu Mula Di Najadi Nabolon, Raja Batak yang memerintah sendirian dan kesepian, karena tidak seorang pun berada selain dirinya dan keluarganya yang berada di puncak gunung itu. Seperti itukah yang masuk akal?
     Dalam bayangan saya, orang batak yang mendiami toba yang pertama kali adalah sekelompok keluarga yang punya pemimpin dari keluarga itu sendiri. Migrasi massal adalah fakta sejarah yang tercatat di manapun di tanah batak.
      Migrasi disebabkan perpecahan di satu klan, dan kelompok yang kalah akan pindah dan menempati suatu daerah yang baru. Jika tempat itu “milik” marga tertentu, mereka yang jadi pendatang kemudian menjadi “anak boru”, tetapi tidak menjadi raja. Jika tempat baru itu kosong tanpa otoritas marga apapun, pemimpin mereka itu pun berubah jadi raja. Demikianlah polanya.
      Asal usul mandailing karena itu tidak dari batak toba, karena orang batak pertama kali tiba di tanah batak akan menempati sisi terluar dari pulau, dan kemudian seperti pola di atas akan menyebar hingga ke tanah toba dan padang bolak. Penyebaran penduduk bisa dari dua sisi pulau Sumatera, pesisi barat dan timur. Jika demikian, batak toba punya dua kemungkinan: berasal dari pantai timur atau barat.
Yang pasti adalah, asal usul mandailing tidak dari toba.
      Patut diakui bahwa fakta, banyak suku marga yang berasal dari batak toba hidup sebagai orang mandailing. Tetapi itu terjadi pada masa berikutnya dalam kronologi sejarah batak. Patut di ingat, orang mandailing tidak homogen, tetapi percampuran darah dari radius 1000 kilometer. Sutan Mahmud, yang leluhurnya berasal dari minangkabau adalah orang mandailing, dan ia telah menjadi marga lubis. Jimmy yang orang tuanya berasal dari mandailing sekarang telah menjadi orang sunda. Semua bisa lebur menjadi siapapun dan marga apapun mengikuti kronologi sejarah.
Karena itu, tidak tepat, karena seorang siregar, harahap atau daulay punya silsilah rinci mereka berasal dari batak toba lalu ia memfonis: “Asal usul mandailing dari batak toba”.
Fakta untuk melengkapi bahwa Mandailing tidak berasal dari Batak dan Toba adalah tulisan Mpu Prapanca dalam Negarakertagama sekitar 1365 M.
      Suku Mandailing salah satu sub Suku Bangsa Batak yang mendiami Kabupaten Mandailing NatalKabupaten Padang Lawas,Kabupaten Padang Lawas Utara, dan sebagian Kabupaten Tapanuli SelatanSumatera Utara. Sebagian pihak mengatakan bahwa Mandailing merupakan bagian dari Suku Batak. Namun pihak lainnya berpendapat bahwa Mandailing merupakan kelompok masyarakat yang berbeda. Hal ini terlihat dari perbedaan sistem sosial, asal usul, dan kepercayaan.
Pada masyarakat MinangkabauMandailing atau Mandahiliang menjadi salah satu nama suku yang ada pada masyarakat tersebut.
      Mandailing atau Mandahiling diperkirakan berasal dari kata Mandala dan Holing, yang berarti sebuah wilayah Kerajaan Kalinga. Kerajaan India tersebut diperkirakan telah membentuk koloni mereka sejak abad ke-12, yang terbentang dari Portibi hingga Pidoli.[3]Dalam Bahasa Minangkabau, Mandailing diartikan sebagai mande hilang yang bermaksud "ibu yang hilang". Oleh karenanya ada pula anggapan yang mengatakan bahwa masyarakat Mandailing berasal dari Kerajaan Pagaruyung di Minangkabau.
      Adat istiadat suku Mandailing diatur dalam Surat Tumbaga Holing (Serat Tembaga Kalinga), yang selalu dibacakan dalam upacara-upacara adat. Orang Mandailing mengenal tulisan yang dinamakan Aksara Tulak-Tulak, yang merupakan varian dari aksara Proto-Sumatera, yang berasal dari huruf Pallawa, bentuknya tak berbeda dengan Aksara Minangkabau, Aksara Rencong dari Aceh, Aksara Sunda Kuna, dan Aksara Nusantara lainnya. Meskipun Suku Mandailing mempunyai aksara yang dinamakan urup tulak-tulak dan dipergunakan untuk menulis kitab-kitab kuno yang disebut pustaha (pustaka). Namun amat sulit menemukan catatan sejarah mengenai Mandailing sebelum abad ke-19. Umumnya pustaka-pustaka ini berisi catatan pengobatan tradisional, ilmu-ilmu gaib, ramalan-ramalan tentang waktu yang baik dan buruk, serta ramalan mimpi.
      Suku Mandailing sendiri mengenal paham kekerabatan, baik patrilineal maupun matrilineal. Dalam sistem patrilineal, orang Mandailing mengenal marga. Di Mandailing hanya dikenal belasan marga saja, antara lain LubisNasutionHarahap, Pulungan, Batubara, Parinduri, Lintang, Hasibuan, Rambe, Dalimunthe, Rangkuti, Tanjung, Mardia, Daulay, Matondang, dan Hutasuhut.
        Rumah Adat Batak Mandailing


       Pakaian Adat Batak Mandailing






Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking